Ringkasan: PT. Makin Jaya Agung (MJA) menyelenggarakan kegiatan Leadership Skill MBE yang berlangsung selama dua hari (14–15 Oktober 2025) di Wisata Tabek Indah, Natar. Acara dihadiri oleh empat founder perusahaan PT. MJA. — H. Kristian Alimafa, H. Muhlis, S.Si., M.M., Aipda H. Yoyok Dwi Handoko, dan H. Hendri Faizal — serta dipandu dan diikuti oleh jajaran ARMI Gelombang Pertama Lampung termasuk top leader seperti H. Ustadi, VIP Juhairi, VIP Jono, Arif Suprapto, Eko, dan lain-lain. Pelatihan ini memadukan motivasi, teknik presentasi, pemetaan karakter undangan, evaluasi kinerja, serta praktek kepemimpinan dan team building yang intensif.
1. Latar Belakang dan Tujuan Kegiatan
PT. Makin Jaya Agung selama beberapa tahun terakhir menaruh perhatian besar pada pengembangan kapasitas mitra dan jaringan bisnisnya. Dalam struktur bisnis MJA, kepemimpinan dan kemampuan presentasi menjadi faktor penentu keberhasilan pengembangan jaringan dan rekrutmen mitra baru. Oleh karena itu, Leadership Skill MBE dirancang sebagai program intensif yang tidak sekadar memberi motivasi, tetapi juga mentransfer teknik praktis yang bisa langsung diterapkan di lapangan.
Tujuan utama kegiatan ini adalah:
- Meningkatkan keterampilan kepemimpinan para mitra agar mampu menjadi pemimpin yang visioner dan berintegritas.
- Mengasah kemampuan presentasi dan komunikasi sehingga mitra mampu mengundang serta mengonversi undangan menjadi mitra aktif.
- Mengembangkan budaya evaluasi dan kemandirian sehingga setiap mitra mampu berinovasi dan mencari peluang sendiri.
- Membangun solidaritas antar-mitra melalui kegiatan team building yang memperkuat jaringan internal.
2. Peserta, Narasumber, dan Susunan Acara
Acara ini diikuti oleh ratusan mitra dari berbagai daerah di Lampung. Selain keempat founder, acara juga dipandu oleh jajaran ARMI Gelombang Pertama Lampung, yaitu Top Leader H. Ustadi, VIP Juhairi, VIP Jono, Arif Suprapto, Eko, serta beberapa top leader lokal lainnya. Susunan acara terdiri dari sambutan pembukaan, sesi materi oleh para founder, workshop praktek presentasi, simulasi dan role-play, sesi evaluasi, hingga penutup dan doa bersama.
Rangkaian acara singkat:
- Pembukaan dan sambutan (Hari 1 pagi)
- Sesi materi primer oleh Founder H. Kristian Alimafa
- Sesi teknis dan evaluasi presentasi oleh Aipda H. Yoyok Dwi Handoko
- Materi strategi pemetaan karakter undangan oleh H. Muhlis, S.Si., M.M.
- Sesi motivasi dan ketahanan mental oleh H. Hendri Faizal
- Workshop, simulasi, dan diskusi kelompok
- Penutup, pemantapan dan rencana tindak lanjut (Hari 2 siang)
3. Sambutan Pembukaan dan Nuansa Acara
Pembukaan acara diawali dengan sambutan hangat dari panitia lokal dan pengenalan singkat tentang visi PT. Makin Jaya Agung. Lokasi Wisata Tabek Indah dipilih karena suasananya yang kondusif untuk belajar dan refleksi: rindang, tenang, dan cukup representatif untuk kegiatan indoor maupun outdoor.
Suasana pembukaan terasa khidmat namun juga penuh optimisme. Banyak peserta datang sejak pagi untuk memastikan mereka mendapatkan tempat pada sesi-sesi penting. Panitia menyediakan materi cetak, modul, dan perlengkapan praktis sehingga semua peserta dapat berpartisipasi aktif dalam setiap sesi.
4. Inti Materi: Poin-Poin dari Para Founder
Empat founder MJA memberikan materi inti yang saling melengkapi: motivasi besar, teknis presentasi dan evaluasi, pemahaman psikologi undangan, serta ketahanan mental. Berikut rangkuman lengkap materi yang disampaikan.
4.1 Materi dari Founder H. Kristian Alimafa — Lima Pilar Kepemimpinan
H. Kristian Alimafa membuka sesi dengan membagikan lima pilar yang menurutnya wajib dimiliki setiap mitra yang ingin sukses di bisnis jaringan:
- Kejar Impianmu — Menentukan visi besar pribadi dan bisnis. Kristian menekankan bahwa impian adalah kompas yang menuntun pilihan dan prioritas dalam kehidupan berbisnis.
- Kejar Kendaraan — Memilih “kendaraan” atau wadah yang tepat untuk mencapai impian; dalam konteks ini, MJA sebagai kendaraan usaha yang memberi struktur dan produk yang dapat dipasarkan.
- Pilih Mentor yang Tepat — Memiliki pembimbing yang telah terbukti dan siap berbagi pengalaman praktis untuk mempercepat kurva belajar.
- Fokus dan Totalitas — Larangan setengah-setengah: sukses membutuhkan fokus penuh dan pengorbanan dalam waktu dan energi.
- Berjiwa Dermawan — Menekan pentingnya memberi manfaat kepada orang lain sebagai bagian dari keberhasilan yang bermartabat.
Kristian memberi contoh konkret bagaimana seorang mitra yang memiliki mimpi jelas, kendaraan tepat, mentor handal, fokus, dan kepedulian sosial cenderung bertahan lebih lama dan berkembang pesat. Ia juga meminta setiap peserta menulis kembali visi mereka dan membuat rencana 90 hari untuk langkah nyata.
4.2 Materi dari Founder Aipda H. Yoyok Dwi Handoko — Presentasi, Evaluasi, dan Kemandirian
Aipda Yoyok mengambil pendekatan yang lebih teknis. Ia menekankan bahwa banyak mitra keliru memandang presentasi sebagai akhir proses, padahal presentasi sejatinya adalah awal dari rangkaian relasi. Poin penting yang ia sampaikan:
- Mitra sering menganggap presentasi adalah hasil akhir, sehingga tidak merencanakan tindak lanjut yang jelas.
- Tidak melakukan briefing setelah presentasi membuat potensi perbaikan terlewat; briefing harus menjadi budaya.
- Mitra harus belajar mencari undangan — bersikap proaktif dalam menggali peluang, bukan menunggu undangan datang.
Yoyok juga memandu simulasi praktik presentasi, dengan kelompok peserta saling memberikan umpan balik terstruktur. Ia mengenalkan format briefing singkat 5 menit setelah setiap presentasi untuk menyusun catatan perbaikan. Menurutnya, kebiasaan evaluasi kecil ini akan mendorong peningkatan kinerja secara konsisten.
4.3 Materi dari Founder H. Muhlis, S.Si., M.M. — Mengenal Karakter Undangan
H. Muhlis fokus pada aspek psikologi dan strategi pendekatan calon mitra. Materi utama meliputi:
- Cara membaca karakter calon undangan agar pendekatan bisa disesuaikan (mis. pendekatan rasional vs emosional).
- Teknik bertanya yang benar untuk menggali motivasi mendasar calon mitra (apa yang mereka butuhkan dan khawatirkan).
- Strategi membawa tipe karakter tertentu ke ruang presentasi sehingga kesempatan keberhasilan meningkat.
H. Muhlis menegaskan bahwa MJA adalah peluang usaha masa depan yang perlu dipresentasikan berdasarkan kebutuhan tiap individu. Ia memaparkan studi kasus pendek yang menunjukkan perbedaan hasil ketika satu produk dipresentasikan tanpa memahami karakter calon mitra, versus presentasi yang terpersonalisasi.
4.4 Materi dari Founder H. Hendri Faizal — Semangat Pantang Menyerah
H. Hendri menutup rangkaian materi dengan penyemangat yang energik. Ia berbagi kisah perjalanan pribadi, kegagalan yang dialami, dan bagaimana ketekunan akhirnya mengantarkan pencapaian. Pesan kunci yang ia tekankan:
- Jangan mudah menyerah saat menghadapi rintangan; kegagalan adalah guru berharga.
- Bangun rutinitas kerja yang disiplin untuk memelihara momentum pertumbuhan.
- Bangun jaringan yang saling menopang; kesuksesan kolektif lebih berkelanjutan daripada kesuksesan individu semata.
Hendri juga memimpin sesi singkat tentang cara menjaga motivasi dalam jangka panjang, termasuk teknik, menjaga kebugaran mental, dan pendekatan praktis untuk bangun pagi dan produktif.
5. Workshop, Simulasi, dan Praktik Lapangan
Setiap teori yang disampaikan dilanjutkan dengan sesi praktik. Peserta dibagi ke dalam kelompok kecil untuk melakukan simulasi presentasi, role-play dengan berbagai tipe undangan, dan sesi evaluasi antar-kelompok. Metode belajar langsung ini mendapat respons positif karena memungkinkan peserta melihat kelemahan dan kekuatan presentasi mereka secara nyata.
Dalam sesi praktik, panitia dan para founder memberikan umpan balik konstruktif — mulai dari bahasa tubuh, struktur presentasi, sampai teknik closing yang efektif. Beberapa peserta terlihat memperbaiki gaya mereka dalam hitungan menit saat mendapat saran langsung dari mentor.
6. Testimoni Peserta dan Top Leader
Banyak peserta memberikan kesan positif. Berikut beberapa kutipan testimoni yang terekam oleh tim GNotif selama acara:
Testimoni lain mencatat nilai tambah berupa jejaring baru antar-mitra, peningkatan kepercayaan diri, dan pemahaman lebih tajam tentang strategi pendekatan calon mitra.
7. Dampak Jangka Pendek dan Rencana Tindak Lanjut
Panitia menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar acara sekali jalan. Tindak lanjut yang direncanakan meliputi:
- Sesi mentoring berkala untuk memonitor progres mitra yang ikut serta.
- Kelompok kerja lokal untuk praktik bersama (peer-group) yang akan bertemu secara rutin.
- Pelatihan lanjutan pada topik presentasi, pemasaran digital, dan kepemimpinan skala lanjutan.
Dengan adanya rencana tindak lanjut ini, diharapkan peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dan melaporkan hasilnya sehingga organisasi dapat memetakan keberhasilan dan area yang perlu diperbaiki.
8. Nilai Tambah bagi Komunitas dan Lingkungan Sekitar
Kegiatan yang digelar di Wisata Tabek Indah memberi efek positif juga pada perekonomian lokal: penginapan, katering, serta penyedia jasa lokal mendapatkan manfaat ekonomi dari hadirnya ratusan peserta. Selain aspek ekonomi, kegiatan ini juga mempererat jejaring antar-daerah sehingga memudahkan distribusi informasi dan bantuan sosial di masa mendatang.
Founder juga menekankan pentingnya berjiwa dermawan — salah satu pilar yang disampaikan H. Kristian — yang ditindaklanjuti dengan rencana kegiatan sosial oleh komunitas MJA setempat untuk membantu warga prasejahtera di sekitar lokasi kegiatan.
9. Analisis: Mengapa Pelatihan Seperti Ini Penting?
Bisnis berbasis jaringan (network marketing) atau system mitra menuntut lebih dari sekadar produk bagus; ia menuntut kemampuan manusia untuk menjual visi, membangun hubungan, dan memelihara jaringan. Pelatihan yang menggabungkan motivasi, teknik presentasi, pemahaman karakter, dan evaluasi menjawab kebutuhan tersebut. Kegiatan seperti Leadership Skill MBE efektif karena:
- Mengintegrasikan teori dan praktik melalui simulasi langsung.
- Mendorong budaya evaluasi yang mempercepat peningkatan kualitas personal dan tim.
- Membangun mentor–mentee relationship yang nyata, bukan sekadar jargon.
10. Kesimpulan
Leadership Skill MBE yang diselenggarakan PT. Makin Jaya Agung (MJA) pada 14–15 Oktober 2025 di Wisata Tabek Indah berjalan sukses dengan antusiasme tinggi dari seluruh peserta. Kehadiran empat founder bersama jajaran top leader ARMI Gelombang Pertama Lampung membawa nuansa belajar yang komprehensif: dari inspirasi besar, teknik praktis, pemahaman psikologi undangan, hingga penguatan mental. Kegiatan ini diproyeksikan menjadi salah satu tonggak penting dalam pengembangan kualitas mitra MJA dan menjadi contoh bagaimana pelatihan berkualitas dapat memperkuat ekosistem usaha berbasis jaringan di daerah.
Para peserta pulang tidak hanya membawa materi, tetapi juga rencana tindakan nyata yang diharapkan menghasilkan peningkatan produktivitas dan rekrutmen dalam 30–90 hari ke depan. Panitia menegaskan komitmen untuk melakukan tindak lanjut dan mentoring sehingga ilmu yang diperoleh tidak berhenti di lokasi acara.
Laporan langsung dari Wisata Tabek Indah, Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Kontak: redaksi@gnotif.com.